Tujuh GTK MTsN 3 Rembang bersama dengan Kepala Madrasah, Yuni Dewi Lestari (berbaju putih di tengah), berfoto bersama dengan memegang map berisi SK Presiden tentang Penganugerahan Satyalancana Karya Satya.
Sebanyak tujuh guru dan tenaga kependidikan (GTK) MTsN 3 Rembang menerima penghargaan Satyalancana Karya Satya pada upacara bendera peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia yang digelar di lapangan upacara madrasah, Sabtu (17/8).
Adapun GTK penerima penghargaan tersebut adalah Luluk Nikmatul Wahidah, Noor Hasan, Siti Nuraini, Kristini, Layyinatul Wardah, Ulfah Nurhidayati, dan Abdul Mukid.
Penganugerahan diserahkan secara langsung oleh Kepala MTsN 3 Rembang, Yuni Dewi Lestari, di hadapan seluruh warga madrasah, termasuk siswa-siswi yang menjadi peserta upacara. Prosesi penyerahan penghargaan berlangsung khidmat dan penuh makna. Sebagai bentuk apresiasi, seluruh peserta upacara secara spontan memberikan tepuk tangan meriah saat mereka berpose dalam sesi foto seusai penganugerahan.
Dalam kesempatan tersebut, Yuni Dewi Lestari menyampaikan rasa bangga dan apresiasinya kepada para GTK yang telah menunjukkan pengabdian dan loyalitas luar biasa. “Penghargaan ini adalah bukti nyata atas pengabdian panjang Bapak dan Ibu. Semoga menjadi teladan bagi kita semua dalam bekerja dengan penuh tanggung jawab dan keikhlasan,” ujarnya.
Satyalancana Karya Satya adalah tanda kehormatan yang diberikan oleh Presiden Republik Indonesia kepada Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang telah menunjukkan kesetiaan, pengabdian, kejujuran, kecakapan, dan disiplin secara terus-menerus dalam menjalankan tugas. Penghargaan ini diberikan berdasarkan lama masa kerja, dengan kategori 10 tahun, 20 tahun, dan 30 tahun pengabdian.
Para GTK yang menerima penghargaan tersebut dinilai layak (eligible) karena telah memenuhi syarat masa kerja minimal, menunjukkan kinerja yang baik, serta tidak pernah dijatuhi hukuman disiplin dalam jangka waktu tertentu. Dengan demikian, penghargaan ini bukan hanya simbol, tetapi juga pengakuan atas dedikasi panjang mereka bagi pendidikan dan negara.
Journalist-Editor: ILYS